Minggu, 01 Oktober 2017

Bahagia

Kau wanita terhebat bagiku. Dari terbit hingga senja, kau terus memikirkanku. Maafkan, aku berkali-kali melukaimu. Maafkan, aku terlalu larut pada dunia hingga lupa tak menanyakan kabarmu.
Terkadang aku memikirkanmu, hingga mataku berkaca-kaca. Mengingat masa-masa itu, dimana kau selalu merinduku, menangis, seakan kau ingin memelukku.
Kau wanita terhebat bagiku. Kau bagai melodi, suaramu terngiang merdu, membuatku tak ingin kehilanganmu di hari-hariku. Namun, kini jarak membuatmu jauh dariku.
Kau tahu? waktu dulu, wajahmu membuatku senang ketika aku terbangun dari tidurku. Namun, sekarang, jarak membuatnya berbeda, bahkan aku hanya bisa memandangimu dari jauh, dari foto hitam-putih yang penuh arti.
Percayalah, kaulah rinduku. Kaulah segalanya bagiku. Kaulah bidadariku.
Percayalah, kisah cinta kita tak akan pernah berhenti walau waktu terhenti.
Disini, aku selalu semangat, semangat karena janji-janjiku kepadamu. Bukankah aku pernah berjanji untuk membahagiakanmu?
Aku BAHAGIA, karena kau adalah bagian dari hidupku. Kuharap, kau selalu semangat menjalani hari-harimu. Untukmu, Ibu.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar