Kau
wanita terhebat bagiku. Dari terbit hingga senja, kau terus
memikirkanku. Maafkan, aku berkali-kali melukaimu. Maafkan, aku terlalu
larut pada dunia hingga lupa tak menanyakan kabarmu.
Terkadang
aku memikirkanmu, hingga mataku berkaca-kaca. Mengingat masa-masa itu,
dimana kau selalu merinduku, menangis, seakan kau ingin memelukku.
Kau
wanita terhebat bagiku. Kau bagai melodi, suaramu terngiang merdu,
membuatku tak ingin kehilanganmu di hari-hariku. Namun, kini jarak
membuatmu jauh dariku.
Kau
tahu? waktu dulu, wajahmu membuatku senang ketika aku terbangun dari
tidurku. Namun, sekarang, jarak membuatnya berbeda, bahkan aku hanya
bisa memandangimu dari jauh, dari foto hitam-putih yang penuh arti.
Percayalah, kaulah rinduku. Kaulah segalanya bagiku. Kaulah bidadariku.
Percayalah, kisah cinta kita tak akan pernah berhenti walau waktu terhenti.
Disini, aku selalu semangat, semangat karena janji-janjiku kepadamu. Bukankah aku pernah berjanji untuk membahagiakanmu?
Aku BAHAGIA, karena kau adalah bagian dari hidupku. Kuharap, kau selalu semangat menjalani hari-harimu. Untukmu, Ibu.
0 komentar:
Posting Komentar